Rabu, 06 Juli 2011

Berubahnya berpolitik santun menjadi berpolitik pantun

Dari Bandung ke tugu Monas
Sapi jantan terkulai lemas

Panggung politik boleh memanas
Asal Rakyat jangan ditindas

Sumpah serapah sumpah seraji
Makan ketupat sambil bernyanyi

Sudah bosan rakyat mendengar janji
Kapan rakyat mendapat bukti

Jalan malam ke kota Sumedang
Kilau lampu derang benderang

Kapan rakyat akan senang 
Kalau mereka terus berperang

Untuk memulai artikel ini, pantun diatas sengaja saya search di mbah google. Dan saya ucapkann terima kasih yang udah kreatif menciptakan pantun pantun jenaka diatas, jadi saya tidak susah susah lagi membuat pantun untuk panggung politik Negeri yang paling kita cintai ini, hehehehe...

Panggung politik di Negeri ini semakin hari terus memanas semenjak isue-isue yang katanya, dari mantan Presiden-ku, "Presiden yang terpilih setelah ku telah berkhianat dari kabinetku". Dan sekarang mungkin mantan Presiden-ku bisa menganggap ini karma untuk Presiden-ku, karena kadernya yang menjabat Bendahara di parpolnya juga menghianati partainya, sampai artikel ini di tulis beliau (kader Presiden-ku) masih cukup betah tuk berdiam di Negeri SINGA. (bertapa kali ya berdiam???) hehehehe

Sekarang tinggalkan dulu cerita dari kader Presidenku dan Negeri singanya. Dan kita feedback dulu sejenak tentang kasus Bank yang tak seberapa, yang sampai saat ini belum kunjung ada kejelasan dari Bapak-Bapak di Instansi Ingin Memberantas Korupsi (IMK), Saya menyebutnya IMK karena Bapak-Bapak di instansi itu "Berkeinginan sekali" memberantas semua kasus di Bank yang tak seberapa itu, tapi kan katanya Presidenku  dan Wakil Presidenku terlibat, jadi ya mau gimana lagi??? hayooo siapa yang bisa jawab?

Ehem. ehem. Cerita punya cerita Presidenku sering sekali dalam pidatonya mengajak semua kalangan politik untuk Berpolitik secara santun dalam aturan yang berlaku, hehehe. Presidenku sangat hebat sampai-sampai yang ingin memberantas korupsi di "GARIS ATAS" harus dengan "SANTUN" juga. Yaaaaa.... sampai kapan terungkap wahai Bapak Presidenku? Tolong dong di jawab kepada kami rakyat kecilmu. (Boleh juga kalo bapak Presidenku ingin menjawab dengan memberi komentar di postingan ini, hehehehe)

Sekarang saya bahas pantun yang ketiga yaitu "Berperang". Lho indonesia kan sedang tidak berperang, kenapa dibahas tentang berperang? 

hehehe, pembaca jeli juga ya kalo indonesia sedang tidak berperang.

Memang benar Indonesia tidak sedang berperang, tapi sangatlah jelas bahwa Indonesia saat ini tengah "Diperangi". Jelas terlihat banyak "terror fisik" dan "terror batin" terjadi dimana mana, dari kasus BOM, pembunuhan pejabat, penghianatan, kecurangan dimana-mana dan lain sebagainya. Nah.. itu semua apa lagi namanya kalo bukan "Diperangi"?

Sekarang Rakyatmu telah bosan mendengar berita yang tema-nya itu-itu melulu wahai Bapak Presidenku. Jika ingin membuat berita, buatlah berita yang terbaik untuk bangsa kita ini wahai Presidenku, Jangan engkau rekayasa semua ini, Rakyat Indonesia sangat cerdas-cerdas untuk cepat dan tanggas untuk menaggapi Politik Pantun mu wahai Presidenku.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nazla Khairina Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Fadel Aziz Pase for Do'a Sepasang Bidadari